//

Organ Tubuh Terbalik

     Kalian tau tentang kasus situs inversus.? Kasus situs inversus yaitu kasus dimana organ tubuh penting dalam badan terbalik seperti melihat di cermin. Sesuatu yang seharusnya berada di sebelah kanan akan terlihat berada disebelah kiri, begitu juga sebaliknya. Organ jantung yang harusnya berada di sebelah kiri menjadi berada di sebelah kanan.
Kasus ini jarang sekali di temui di masyarakat daerah maupun dunia. Dokter Wolfgan Schwalm dari Jerman saja mengaku baru 2 kali dia menemui kasus situs inversus seperti itu saat sudah 30 tahun ia bekerja. Pertama ada seorang keturunan Turki yang datang berobat dengan keluhan sakit di dada kanan. "Semula pasien itu berpikir paru-parunya bermasalah. Namun, diketahui bahwa ia mengalami masalah dengan jantungnya yang terletak di sebelah kanan," kata Schwalm. Kedua, ialah kasus dari orang Indonesia yang mendapat kesempatan  untuk mengecek kesehatanya secara gratis di Jerman. Shanti dan Sonja Sungkono, 33 tahun. Kakak beradik kembar ini tengah beraksi di balik piano, seperti dipertontonkan saat konser di Hotel Dharmawangsa. Gaun, pita rambut, aksesori, dan perlengkapan sandang lain yang sama mereka kenakan membuat sosok yang satu seperti pantulan cermin dari kembaranya. Tetapi perbedaan mereka terletak pada Organ dalam di balik perut dan dada Shanti yang menempati posisi saling terbalik. Seperti bayangan pada cermin, sesuatu yang terletak di kanan akan menempati posisi kiri dan begitu sebaliknya.

Schwalm mengilustrasikan, saat seorang pasien  pemilik situs inversus sempurna yang menderita infeksi usus buntu mengeluh sakit di perut bagian kirinya. Bila dokter yang memeriksa tidak mengetahui riwayat  situs inversus sempurna pasien yang bersangkutan, besar kemungkinan dokter tersebut salah melakukan diagnosis. Sebab apendiks (usus buntu) normalnya terletak di bagian kanan perut. "Jika diagnosisnya kacau, tindakan yang diambil dokter itu pun bisa salah. Situasi ini dapat mengancam keselamatan jiwa pasien," tutur Schwalm.Uniknya, sebelum kaki Shanti menginjakkan tanah di Jerman pada sebuah musim dingin tahun 1991, ia sempat menjalani tes kesehatan di Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai bagian pemenuhan syarat untuk sekolah diluar negeri."Tapi dokter di Indonesia nggak menemukan keanehan itu,"kata Shanti, sembari menolak menyebutkan nama rumah sakit dan dokter yang memeriksanya itu.

Kasus situs inversus sempurna ini kukira hanya dapat kubaca lewat internet saja. Tetapi kenyataan telah berkata lain. Eyang saya yang berumur 40an tahun ternyata juga mengalami hal yang sama. Sayangnya, diketahui bahwa organ tubuhnya terbalik saat ia mengalami kecelakaan yang fatal. Kecelakaan yang menimpanya itu adalah kecelakaan mobil yang parah, sampai besi mobil mencuat dan menusuk dada sebelah kirinya yang seharusnya terdapat jantung disana. Jika ada jantung, maka ia akan meninggal di tempat. Ajaibnya, beliau masih bisa berjalan sendiri ke UGD saat akan di operasi. Beliau selalu berkata bahwa ia baik-baik saja. Dan saat itulah baru di ketahui bahwa ia memiliki organ tubuh terbalik atau situs inversus.

Aku masih ingat, saat berada di rumah sakit, beliau sempat menanyakan kalau sebentar lagi adalah hari ulang tahunku. Beliau bertanya apakah masih bisa membuat pesta ulang tahunku lagi atau tidak. Disaat seperti itu pun, beliau masih memikirkan hal yang lain. Tetapi Alhamdulillah kami masih bisa berbicara dengannya walau hanya sebentar. Yang tidak lama kemudian beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Karena ternyata organ tubuhnya sudah mengalami pendarahan yang parah. Semoga Allah selalu melindunginya dan dijauhkan dari siksa neraka. Aku tak akan pernah bisa lupa kebaikannya yang selalu menyayangiku walaupun aku bukanlah cucu kandungnya. Karena eyang selalu menyayangiku melebihi semuanya. Terima Kasih..

Posting Komentar

0 Komentar